ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
a)
Penggaris
b)
Pensil
c)
Tang
d)
Gunting
e)
Palu
f)
Paku
2.
Bahan
a)
Kawat lilitan 0,5 mm
b)
Kayu sesuai kebutuhan
c)
Kayu bulat kecil
d)
Paku kecil dan paku besar
e)
Selotip
f)
Seng talang
g)
Ranting yang kecil
h)
Magnet bekas, 2 buah
LANGKAH KERJA
1.
Potonglah bambu dengan ukuran 3 cm dan 2
cm
2.
Lubangi kedua bambu sehingga rangting
kayu kecil bisa dengan mudah masuk ke dalamnya. Hal ini untuk menjadi poros
putaran kumparan kita
3.
Tancapkan paku dengan ukuran 2x4 cm di
atas kayu
4.
Lilitkan kawat tembaga ke badan kayu
sebanyak 50 lilitan
5.
Perkuat kumparan dengan mengikatnya
dengan karet (Bahan Isolator)
6.
Pasangkan bambu yang sudah dibentuk tadi
ke tengah-tengah kumparan di kedua sisinya. Perkuat dengan mengikatnya dengan
isolator.
7.
Masukkan rangting kecil tadi sehingga
kumparan kita dapat berputar dengan baik
8.
Persiapkan dua buah magnet dengan arah
yang saling tarik menarik dan letakkan kumparan di tengah-tengah magnet
9.
Ikat ujung tembaga dengan seng
10.
Hubungkan baterai dengan kabel buaya
kebagian seng yang sudah dibuat sebelumnya.
11.
Lihat, apakah alat kita bekerja?
ANALISIS
Gaya dorong
pada kawat angker motor listrik dc merupakan salah satu bentuk gaya Lorentz.
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh adanya arus listrik yang berada
di dalam sebuah medan magnet. Perhitungan besar gaya Lorentz adalah sesuai
dengan rumus berikut:
F
= B x I x L
Dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Arus listrik (Ampere)
L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter)
Dimana:
F = Gaya Lorentz (Newton)
B = Medan magnet (Tesla)
I = Arus listrik (Ampere)
L = Panjang kawat yang dialiri listrik (Meter)
Besar gaya Lorentz berpengaruh
langsung terhadap kecepatan putaran serta gaya torsi motor listrik. Sesuai
dengan rumusan di atas, maka kecepatan putaran serta torsi motor tergantung
dari besar medan magnet, besar arus listrik, serta panjang kawat. Ketiga
komponen tersebut dapat direkayasa sehingga didapatkan karakteristik motor
listrik yang sesuai dengan yang diinginkan. Merekayasa jumlah lilitan kawat
angker serta besar arus listrik yang masuk ke kawat tersebut menjadi dua
komponen yang paling mudah dimodifikasi pada sebuah motor listrik.
Hubungan
antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan
berikut:
Gaya
elektromagnetik: E = KΦN
Torsi: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Torsi: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar